Unknown

"Aku benci jatuh cinta aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu tersenyum malu-malu dan menebak2 selalu menebak-nebak."
"Aku benci deg-degan menunggu kamu online dan di saat kamu muncul aku akan tiduran tengkurap bantal di bawah dagu lalu berpikir tersenyum dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu di seberang sana bisa tertawa kata orang cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa mudah-mudahan itu benar.
"Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya menghapusnya memikirkan kata demi kata.
"Aku benci ketika jatuh cinta  semua detail yang aku ucapkan katakana, kirimkan dan   tuliskan ke kamu menjadi penting seolah2 harus tanpa cacat atau aku bisa jadi kehilangan kamu aku benci harus berada dalam posisi seperti itu tapi, aku tidak bisa menawar, ya? 
"Aku benci harus menerjemahkan sinyal-sinyal kamu ituapakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa atau ada maksud lain atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?
“Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada menjalar ke sekujur tubuh dan aku merasa pasrah gelisah aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman tanpa harus tidur cukup begini saja.
“Aku benci ketika aku tidak bisa memandang mu saat kita berbicara,  aku benci kenapa ketika tangan kita bersentuhan aku tidak bernapas aku merasa canggung aku ingin berlari jauh.
“Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu tapi tidak bisa melakukan apa2 aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan "hey ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common" harus dimentahkan oleh hati yang berkata "jangan hiraukan logikamu, inilah Cinta" 
“Aku benci harus mencari2 kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu, kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna kamu bisa saja tanpa cela dan aku bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu demi Tuhan aku benci jatuh cinta kepadamu karena di dalam perasaan menggebu-gebu ini di balik semua rasa kangen takut canggung yang bergumul di dalam dan meledak pelan-pelan aku takut sendirian 
PS: apa kau menelfon ku, juga hanya gesture biasa? apa cara bicaramu yang mendadak berbahasa Indonesia formal, juga hanya gesture biasa? apa sikapmu yang begitu baik mengajakku  jalan setelah lelah dengan tugas-tugas kampus ku, ini hanyalah gesture biasa? andai aku tak perlu menebak-nebak semua ini. andai aku tahu, apakah aku masih jatuh cinta sendirian kepadamu , seperti dua tahun yang lalu? 



Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar